Aktiva Tetap Menurut Standar Akuntansi
Apa itu Aktiva Tetap?? Aktiva Tetap Menurut Standar Akuntansi Keuangan No.16 (2004:16.2) :
“Aktiva
Tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai yang
digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual
dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih
dari satu tahun”.
Sifat dari aktiva tetap diantaranya.
1. Masa manfaatnya jangka panjang atau lebih dari satu tahun.
2. Dimiliki dan digunakan dalam operasi normal perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa.
3. Tidak ditujukan untuk dijual kembali atau diperdagangkan untuk mendapatkan keuntungan dari penjualan aktiva tersebut.
1. Masa manfaatnya jangka panjang atau lebih dari satu tahun.
2. Dimiliki dan digunakan dalam operasi normal perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa.
3. Tidak ditujukan untuk dijual kembali atau diperdagangkan untuk mendapatkan keuntungan dari penjualan aktiva tersebut.
Bentuk aktiva tetap
Aktiva tetap dapat dikelompokkan kedalam dua golongan yaitu
A. Aktiva Tetap Berwujud
Pengertian Aktiva Tetap Menurut Standar Akuntansi
Zaki
Baridwan (1992:271) mengungkapkan : “Aktiva tetap berwujud adalah
aktiva-aktiva berwujud yang sifatnya relatif permanen yang digunakan
dalam kegiatan perusahaan normal”
Jadi
aktiva tetap berwujud ini mempunyai sifat permanen atau dengan kata lain
dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif lama.
Aktiva tetap berwujud ini masih dibagi lagi menjadi :
- Aktiva tetap yang umurnya tidak terbatas, seperti Tanah/Land
- Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habismasa penggunaannya bisa diganti dengan aktiva aktiva sejenis,
misalnya : Bangunan/Land, Mesin/Machine,Peralatan/Equitment, Kendaraan/Automobile dan lain-lain.
- Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habismasa penggunaannya tidak dapat diganti dengan aktivasejenis,
misalnya: sumber-sumber alam seperti hasiltambang, hutan, dan lain-lain.
B. Aktiva Tetap Tidak Berwujud
Pengertian Aktiva tetap tidak berwujud menurut Standar Akuntansi
Zaki Baridwan (1992:355) adalah : “Aktiva -aktiva yang umurnya lebih
dari satu tahun dan tidak mempunyai bentuk fisik.
Kenpa tidak
menpunyai bentuk fisik ?? Pada umumnya aktiva tetap tidak berwujud
merupakan hak-hak yang dimiliki yang dapat digunakan lebih dari satu
tahun”.
Menurut Standar Akuntansi
Keuangan (2004:19.3): “Aktiva tidak berwujud adalah aktiva non moneter
yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki
untuk digunakan dalam menghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa,
disewakan kepada pihak lainnya, atau untuk tujuan administratif”.
Aktiva
tidak berwujud antara lain dapat berbentuk lisensi, merek dagang,
(termasuk merek produk), hak paten, hak cipta, waralaba.
Penyusutan aktiva tetap berwujud
penyusutan Menurut Standar Akuntasi Keuangan (2004:17.1):
“Penyusutan adalah alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang diestimasi”.
Penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan kependapatan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Aktiva yang dapat disusutkan adalah aktiva yang :
- Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode akuntansi.
- Memiliki suatu masa manfaat yang terbatas
- Ditahan oleh suatu perusahaan untuk digunakan dalam produksi atau memasok barang dan jasa, untuk disewakan atau untuk tujuan administrasi
- Faktor yang harus dipertimbangan dalam perhitungan besarnya biaya penyusutan suatu aktiva, yaitu
Metode penyusutan Aktiva Tetap
- Metode penyusutan garis lurus yang dipakai dalam perpajakan,hanya metode ini digunakan terhadap aktiva golongan bangunan
Rumusnya adalah :
Penyusutan tiap tahun = Nilai Perolehan– Nilai Residu Umur Ekonomis
- 2. Metode Jumlah Angka Tahun Metode ini adalah salah satu metode penyusutan yang dipercepat. Metode penyusutan ini tidak diperkenankan dalam perhitungan penghasilan kena pajak.
- 3. Metode Saldo Menurun Ganda Metode ini termasuk metode penyusutan yang dipercepat dan dapat dipakai dalam perpajakan . Tarif pajak dalam metode ini ditentukan terlebih dahulu dan besarnya sama setiap tahun.Penyusutan dihitung dangan mengalikan tarif dengan nilai buku yang sama kecil.
- 4. Metode Satuan Produksi Penyusutan terhadap beberapa Janis aktiva seperti mesin, kendaraan lebih sesuai apabila metode satuan produksi yang digunakan.
penyusutan per unit = Nilai Perolehan – Nilai ResiduTaksiran Jumlah Produksi
Penyusutan setahun = Jumlah produksi setahun x Penyusutan per unit.
- 5. Penyusutan grup dan Gabungan Untuk menghindari pekerjaan administrasi yang kecil-kecil,biasanya perusahaan memilih penyusutan denganmengelompokan aktiva ke dalam beberapa kelompok (grup). Dalam perpajakan kelompok ini disebut golongan harta.
Tarif penyusutan dihitung dengan rumus :
Tarif penyusutan Grup =
1 .Taksiran rata-rata umur grup aktiva
Deplesi
Deplesi
ialah istilah yang digunakan dalam akuntansi untuk menyatakan penyusutan
dalam usaha pertambangan dan pengusahahutan. Perpajakan menggunakan
istilah lain untuk deplasi yaitu amortisasi.
Rumusnya :
Depleasi = Nilai Perolehan– Nilai Residu Jumlah Potensi
0 komentar:
Posting Komentar