Minggu, 29 November 2015

Mengenal Investasi Sementara


Investasi Jangka Pendek
1.       Pengertian dan Karakteristik Investasi Jangka pendek
Pengertian investasi jangka pendek
Secara umum investasi jangka pendek diartikan sebagai investasi sementara dalam surat-surat berharga yang mudah diperjual belikan dengan uang atau kas yang menganggur dengan tujuan untuk mendapatkan tambahan aliran kas masuk. Kelebihan uang kas dalam suatu perusahaan tidak akan menimbulkan pendapatan. Oleh karena itu kelebihan uang kas sebaiknya diinvestasikan selama masa tidak terpakainya kas tersebut. Karena jangka waktu tidak terpakainya kas tersebut relatif pendek, maka investasinya juga dilakukan dalam jangka pendek.
Investasi Jangka Pendek biasanya dilakukan dalam bentuk deposito, sertifikat bank atau surat-surat berharga yaitu saham (efek ekuitas) dan obligasi (efek utang). Didalam neraca investasi jangka pendek termasuk dalam kelompok aktiva lancar.
Karakteristik investasi jangka pendek :
ü  Surat-surat berharga itu harus dapat dijual kembali dengan harga yang yang berlaku pada tanggal penjalannya. Surat-surat berharga yang memenuhi syarat adalah surat-surat berharga yang terdapat dalam bursa saham.
ü  Penjalannya kembali oleh pimpinan perusahaan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan uang.
ü  Pemilikan surat berharga tidak dengan maksud menguasai perusahaan lain

2.       Investasi Jangka Pendek Dalam Saham
Saham adalah surat bukti yang menyatakan bahwa pemegang saham ikut serta memodali suatu Perseroan Terbatas (PT). Dengan demikian dapat dikatakan ikut memiliki suatu Perseroan Terbatas. Pemegang saham akan memperoleh manfaat dari hasil penanaman modal berupa bagian laba dari perseroan terbatas yang disebut dengan laba deviden.
Besarnya deviden yang diterima oleh penanam modal atau investor tergantung pada laba yang diperoleh PT. Jika PT memperoleh laba yang besar maka pemegang saham akan memperoleh bagian laba yang besar pula dan apbila PT hanya memperoleh laba yang sedikit maka bagian laba yang diterima pemegang saham hanya sedikit, bahkan jika PT menderita rugi maka para pemegang sham menanggung kerugian PT sebatas modal penyertaanya.
Pencatatan Pembelian Saham
Pembelian saham akan dicatat sebelah debet akun surat-surat berharga menurut harga perolehannya. Yang dimaksud dengan harga perolehan adalah harga kurs ditambah dengan semua biaya yang terjadi pada saat pembelian.
Dalam jual beli surat berharga dikenal beberapa istilah yaitu:
ü  Harga Nominal yaitu nilai surat berharga yang tertera diatas surat berharga.
ü  Harga kurs adalah persen kurs dikalikan dengan harga nominal. Persen kurs adalah harga jual atau beli surat berharga yang berlaku di bursa efek. Persen kurs ada 3 tingkat yakni :
·           Kurs @ pari artinya kurs 100% dimana harga beli surat berharga di bursa efek sama dengan nilai nominal surat berharga.
·           Kurs diatas pari artinya kurs diatas 100% dimana harga jual/beli surat berharga di bursa efek selalu lebih rendah dari harga nominalnya.
·           Kurs dibawah pari artinya kurs dibawah 100% dimana harga jual/beli surat berharga di bursa efek selalu lebih rendah dari harga nominal.
ü  Biaya-biaya pada jual/beli beli surat berharga berupa :
·           Biaya provisi adalah upah perantara adalah upah perantara yang melakukan transaksi jual atau beli surat berharga. Karena tidak emua orang yang berkepentingan dapat masuk ke bursa efek, sehingga harus menyuruh perantara seperti komisioner dan makelar, dan mereka harus diberi upah yang disebut provisi atau komisi.
·           Materai yang akan dibubuhkan pada akte surat berharga.
Kedua biaya tersebut menjadi tanggungan pembeli sehingga menjadi unsur harga pokok surat berharga.
Kesimpulan harga perolehan surat bergarga terdiri dari :
HARGA POKOK + BIAYA_BIAYA PEMBELIAN
Jurnal yang akan dibuat pada waktu membeli saham adalah :
Surat Berharga                  Rp  xxx
                Kas                                         Rp xxx
Contoh soal :
Harga nominal 500 lembar saham PT Naruto nominal per lembar @ Rp 100.000 dengan kurs 80% provisi dan materai Rp 750.000.
Jawab :
Harga Nominal 500 lembar @ Rp 100.000 = Rp 50.000.000
Harga Kurs 80% x Rp 50.000.000…………………………………= Rp 40.000.000
Provisi dan Materai …………………………………………………….= Rp     750.000
                Dibayar per kas…………………………………………….= Rp 40.750.000
Jurnal :
Surat-surat Berharga                      Rp 40.750.000
                Kas                                                                         Rp 40.750.000

Pencatatan Penjualan Saham
Pada waktu penjualan saham akun surat berharga akan dikredit dengan harga jual. Yang dimaksud dengan harga jual adalah harga kurs jual dikurangi dengan semua biaya yang terjadi pada saat penjualan berupa provisi, materai dan lain-lain.
Yang perlu diperhatikan dalam penjualan saham adalah rugi atau laba atas penjalan saham. Jika harga jualnya lebih tinggi dari harga perolehannya maka dalam penjualan tersebut akan diperoleh laba yang akn dicatat dalam akun laba penjualan surat berharga sebelah kredit, sebaliknya jika harga jual lebih rendah dari harga perolehan maka akun terjadi rugi dan akan dicatat dalam akun rugi penjualan saham sebelah debet.
Jurnal yang akaun dibuat pada waktu menjual saham adalah :
Kas                                         Rp xxx
                Surat Berharga                                  Rp xxx
                Laba Penjualan Saham                   Rp xxx
Jika dalam penjualan diderita kerugian, maka akan dijurnal :
Kas                                         Rp xxx
Rugi Penjualan Saham                                   Rp xxx
                Surat Berharga                                  Rp xxx

Contoh :
Dijual 300 lembar saham PT Naruto nominal perlembar @ Rp 100.000 dengan kurs 100%. Biaya provisi danh materai Rp 600.000. saham-saham persebut pernah dibeli dengan harga perolehan Rp 105.000 per lembar.
Jawab :
Harga Nominal 300 lembar @ Rp 100.000 = 30.000.000
Harga Kurs 100% x Rp 30.000.000 ………………………………………… =Rp 30.000.000
Provisi dan Materai ……………………………………………………………….(=Rp      600.000)
       Diterima per kas ………………………………………………………  =Rp 29.400.000
Harga Perolehan saham yang dijual 300 lembar @Rp 105.000(=Rp 31.500.000)
                Rugi Penjualan Saham ……………………………………………… =Rp   2.100.000
Jurnal :
Kas                                                         Rp 29.400.000
Rugi Penjualan Saham                   Rp   2.100.000
                Surat-surat berharga                                      Rp 31.500.000

3.       Investasi Jangka Pendek Dalam Oligasi
Obligasi adalah surat bukti yang menyatakan pemegangnya memberikan pinjaman sejumlah uang pada badan yang mengeluarkan obligasi tersebut. Orang yang menanamkan modalnya akan mendapat manfaat berupa bunga yang tetap. Besarnya bunga yang diterima tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya laba yang diperoleh.
Pembelian obligasi dicatat disebelah debet akun surat-surat berharga menurut harga perolehannya, dan mengkredit akun kas menurut harga jualnya. Sedangkan selisih yang terjadi antara harga beli dengan harga perolehannya dicatat sebelah debet akun beban bunga obligasi.
Bunga obligasi adalah bunga yang yang diperhitungkan kepada pembeli dihitung sejak tanggal jatuh tempo yang terakhir bunga obligasi sampai dengan tanggal pembelian obligasi. Bunga tersebut disebut bunga berjalan dan merupakan unsur harga beli atau harga jual obligasi dan bukan unsur harga perolehan.
Dalam perhitungan jumlah obligasi berlaku ketentuan sebagai berikut :
ü  Unsur bulan dihitung rata-rata 30 hari.
ü  Sati tahun ditetapkan 30 hari
ü  Hari bunga dihitung mulai tanggal jatuh tempo bunga yang terakhir ke tanggal jual/beli obligasi atau (M/ - S/D) atau boleh juga dihitung mulai dengan tanggal jatuh tempo bunga yang terakhir sampai dengan tanggal jual/beli obligasi (M/D – S/)
ü  Bunga dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
·         Rumus Bunga Dalam Hari :
M x H x P
360 x 100
·         Rumus Bunga Bulanan :
M x H x P
  1 x 100
·         Rumus Bunga Tahunan:
M x T x P
Contoh :
Tanggal Pembelian obligasi 15 maret 2008. Tanggal kupon 1/5 - 1/11. Lamanya bunga berjalan dihitung dari tanggal kupon yang terdekat dengan tanggal jual/beli obligasi yakni tanggal 1 Nov ke tanggal 15 mei.
Jawab:
1/11 ke 14/5
11 – 5 = 6 (bulan 11 kurang bulan 5)
6 bulan @ 30 hari = 180 hari
Dikurangi                     14 hari
Sisa                               164 hari        
Contoh :
Tgl 2 Apr’05 Perush membeli obligasi milik PT. X nominal Rp 10.000,- per lembar sebanyak 1000 lbr dengan harga Rp 9.600,- Bunga obligasi 9% (dibayar setiap tgl 1 Apr & 1 Okt)
Contoh investasi sementara pada obligasi (jika pembelian bertepatan dengan tanggal bunga obligasi)
Jurnal 2 Apr 05 :
                (D) SB-Obligasi PT. X       Rp 9.600.000
                                  (K) Kas                                                                Rp 9.600.000
Jurnal 1 Okt 05 (jika obligasi tetap dipegang maka ada penerimaan bunga)
                (D) Kas                                  Rp 450.000
                                 (K) Pendapatan Bunga  Rp 450.000
                (= 9% x Rp 10.000 x 1000 lb x 6/12)
Tgl 3 Okt 05 perush menjual obligasi PT. X dengan kurs 102%
                Perhitungan :
                HJ = 102% x Rp 10.000 x 1000 lb = Rp 10.200.000
                H.Po =                                                      = Rp   9.600.000
                Laba Penjualan                                    = Rp      600.000
Jurnal :
   (D) Kas                                                 Rp 10.200.000
                                (K) SB-Obligasi PT.X                         Rp 9.600.000
                                (K) Laba Penjualan                          Rp    600.000
ü  Jika transaksi terjadi antara tgl pembayaran bunga, maka ada bunga berjalan.
ü  Bunga berjalan dihitung dari tanggal pembayaran bunga sebelum transaksi.
ü  Bunga berjalan diperhitungkan dalam jumlah yang dibayar.
ü  Pencatatan bunga berjalan :
                                1. Pendekatan Neraca à Piut.Bunga
                                2. Pendekatan L/R à Pendptn.Bunga
Bunga Berjalan
Yang dimaksud dengan bunga berjalan adalah bunga yang diperhitungkan sejak tanggal kupon yang terakhir sampai tanggal jual/beli obligasi. Bunga berjalan adalah menjadi hak penjual dan menjadi utang bagi pembeli yang akan tunai pada tanggal jatuh tempo, sebaliknya bunga berjalan menjadi kewajiban pembeli sehingga merupakan piutang bagi penjual yang akan tunai pada tanggal jatuh tempo bunga atau tanggal kupon. Oleh sebab itu maka bunga berjalan pada pembelian obligasi menjadi tanggungan pihak pembeli dam menambah harga pembelian obligasi. Sebaliknya pada penjualan bunga penjualan menjadi hak penjual dan akan menambah harga jual obligasi.
Pencatatan Bunga Berjalan
Pencatatan dengan bunga berjalan dapat dilakukan dengan dua pendekatan :
ü  Pendekatan Laba/Rugi
Dengan pendekatan laba rugi, bunga berjalan pada waktu pembelian obligasi akan dicatat5 dalam akun pendapatan bunga sebelah debet sebesar bunga yang berjalan pada saat pembelian terjadi dan sebagai perkiraan lawan adalah kas.
Selanjutnya pada saat penerimaan bunga obligasi maka jumlah bunga dibayar, akan dicatat dalam akun pendapatan bunga sebelah kredit sebesar bunga yang diterima dan sebagai perkiraan lawan adalah kas.
ü  Pendekatan Neraca atau Pendekatan Harta
Dengan pendekatan neraca, bunga berjalan pada waktu pembelian obligasi akan dicatat dalam akun piutang bunga disebelah debet sebesar bunga yang berjalan pada saat pembelian terjasi dan sebagai perkiraan lawan adalah kas.
Selanjutnya pada saat penerimaan bunga obligasi yang pertama kali maka jumlah bunga diterima, sebahagian akan dicatat dalam akun piutang bunga sebelah kredit sebesar bunga yang berjalan yang tercatat dalam akun piutang bunga pada waktu pembelian, dan sisanya diakui sebagai pendapatan bunga yangt sesungguhnya dan akan dicatat pada akun pendapatan bunga sebelah kredit diterima dan sebagai perkiraan lawan adalah kas.
Pelunasan Pinjaman Obligasi
Pada tanggal jatuh tempo utang obligasi akan dilunasi dengan jalan menjualnya kembali pada perusahaan yang mengeluarkannya.
Obligasi dilansir sebesar harga nominalnya dan oleh sebab itu maka akun kas didebet sebesar jumlah uang yang diterima (harga nominal dikurangi beban dan ditambah bunga berjalan sampai saat penjualan) selanjutnya akun surat-surat berharga akan dikredit sebesar harga perolehannya dan jika terdapat selisih antara harga perolehan dengan harga jual maka jumlah itu akan dicatat dalam akun rugi atau laba penjalan surat berharga.
Perlu diingat pada tanggal jatuh tempo ini yang menjadi kewajiban pemegang obligasi adalah melunasi utang obligasi sebesar nominalnya dan membayar bunga yang masih tersisa terhitung dari tanggal kupon terakhir sampai tanggal pelunasan obligasi.

sumber : http://evilditong.blogspot.co.id/2011/11/investasi-jangka-pendek.html

0 komentar:

Posting Komentar