Investasi Jangka Pendek
1. Pengertian dan Karakteristik Investasi Jangka pendek
Pengertian investasi jangka pendek
Secara
umum investasi jangka pendek diartikan sebagai investasi sementara
dalam surat-surat berharga yang mudah diperjual belikan dengan uang atau
kas yang menganggur dengan tujuan untuk mendapatkan tambahan aliran kas
masuk. Kelebihan uang kas dalam suatu perusahaan tidak akan menimbulkan
pendapatan. Oleh karena itu kelebihan uang kas sebaiknya diinvestasikan
selama masa tidak terpakainya kas tersebut. Karena jangka waktu tidak
terpakainya kas tersebut relatif pendek, maka investasinya juga
dilakukan dalam jangka pendek.
Investasi
Jangka Pendek biasanya dilakukan dalam bentuk deposito, sertifikat bank
atau surat-surat berharga yaitu saham (efek ekuitas) dan obligasi (efek
utang). Didalam neraca investasi jangka pendek termasuk dalam kelompok
aktiva lancar.
Karakteristik investasi jangka pendek :
ü Surat-surat
berharga itu harus dapat dijual kembali dengan harga yang yang berlaku
pada tanggal penjalannya. Surat-surat berharga yang memenuhi syarat
adalah surat-surat berharga yang terdapat dalam bursa saham.
ü Penjalannya kembali oleh pimpinan perusahaan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan uang.
ü Pemilikan surat berharga tidak dengan maksud menguasai perusahaan lain
2. Investasi Jangka Pendek Dalam Saham
Saham
adalah surat bukti yang menyatakan bahwa pemegang saham ikut serta
memodali suatu Perseroan Terbatas (PT). Dengan demikian dapat dikatakan
ikut memiliki suatu Perseroan Terbatas. Pemegang saham akan memperoleh
manfaat dari hasil penanaman modal berupa bagian laba dari perseroan
terbatas yang disebut dengan laba deviden.
Besarnya
deviden yang diterima oleh penanam modal atau investor tergantung pada
laba yang diperoleh PT. Jika PT memperoleh laba yang besar maka pemegang
saham akan memperoleh bagian laba yang besar pula dan apbila PT hanya
memperoleh laba yang sedikit maka bagian laba yang diterima pemegang
saham hanya sedikit, bahkan jika PT menderita rugi maka para pemegang
sham menanggung kerugian PT sebatas modal penyertaanya.
Pencatatan Pembelian Saham
Pembelian
saham akan dicatat sebelah debet akun surat-surat berharga menurut
harga perolehannya. Yang dimaksud dengan harga perolehan adalah harga
kurs ditambah dengan semua biaya yang terjadi pada saat pembelian.
Dalam jual beli surat berharga dikenal beberapa istilah yaitu:
ü Harga Nominal yaitu nilai surat berharga yang tertera diatas surat berharga.
ü Harga
kurs adalah persen kurs dikalikan dengan harga nominal. Persen kurs
adalah harga jual atau beli surat berharga yang berlaku di bursa efek.
Persen kurs ada 3 tingkat yakni :
· Kurs @ pari artinya kurs 100% dimana harga beli surat berharga di bursa efek sama dengan nilai nominal surat berharga.
· Kurs
diatas pari artinya kurs diatas 100% dimana harga jual/beli surat
berharga di bursa efek selalu lebih rendah dari harga nominalnya.
· Kurs
dibawah pari artinya kurs dibawah 100% dimana harga jual/beli surat
berharga di bursa efek selalu lebih rendah dari harga nominal.
ü Biaya-biaya pada jual/beli beli surat berharga berupa :
· Biaya
provisi adalah upah perantara adalah upah perantara yang melakukan
transaksi jual atau beli surat berharga. Karena tidak emua orang yang
berkepentingan dapat masuk ke bursa efek, sehingga harus menyuruh
perantara seperti komisioner dan makelar, dan mereka harus diberi upah
yang disebut provisi atau komisi.
· Materai yang akan dibubuhkan pada akte surat berharga.
Kedua biaya tersebut menjadi tanggungan pembeli sehingga menjadi unsur harga pokok surat berharga.
Kesimpulan harga perolehan surat bergarga terdiri dari :
HARGA POKOK + BIAYA_BIAYA PEMBELIAN
Jurnal yang akan dibuat pada waktu membeli saham adalah :
Surat Berharga Rp xxx
Kas Rp xxx
Contoh soal :
Harga nominal 500 lembar saham PT Naruto nominal per lembar @ Rp 100.000 dengan kurs 80% provisi dan materai Rp 750.000.
Jawab :
Harga Nominal 500 lembar @ Rp 100.000 = Rp 50.000.000
Harga Kurs 80% x Rp 50.000.000…………………………………= Rp 40.000.000
Provisi dan Materai …………………………………………………….= Rp 750.000
Dibayar per kas…………………………………………….= Rp 40.750.000
Jurnal :
Surat-surat Berharga Rp 40.750.000
Kas Rp 40.750.000
Pencatatan Penjualan Saham
Pada waktu penjualan saham akun surat berharga akan dikredit dengan harga jual. Yang dimaksud dengan harga jual adalah harga kurs jual dikurangi dengan semua biaya yang terjadi pada saat penjualan berupa provisi, materai dan lain-lain.
Yang
perlu diperhatikan dalam penjualan saham adalah rugi atau laba atas
penjalan saham. Jika harga jualnya lebih tinggi dari harga perolehannya
maka dalam penjualan tersebut akan diperoleh laba yang akn dicatat dalam
akun laba penjualan surat berharga sebelah kredit, sebaliknya jika
harga jual lebih rendah dari harga perolehan maka akun terjadi rugi dan
akan dicatat dalam akun rugi penjualan saham sebelah debet.
Jurnal yang akaun dibuat pada waktu menjual saham adalah :
Kas Rp xxx
Surat Berharga Rp xxx
Laba Penjualan Saham Rp xxx
Jika dalam penjualan diderita kerugian, maka akan dijurnal :
Kas Rp xxx
Rugi Penjualan Saham Rp xxx
Surat Berharga Rp xxx
Contoh :
Dijual
300 lembar saham PT Naruto nominal perlembar @ Rp 100.000 dengan kurs
100%. Biaya provisi danh materai Rp 600.000. saham-saham persebut pernah
dibeli dengan harga perolehan Rp 105.000 per lembar.
Jawab :
Harga Nominal 300 lembar @ Rp 100.000 = 30.000.000
Harga Kurs 100% x Rp 30.000.000 ………………………………………… =Rp 30.000.000
Provisi dan Materai ……………………………………………………………….(=Rp 600.000)
Diterima per kas ……………………………………………………… =Rp 29.400.000
Harga Perolehan saham yang dijual 300 lembar @Rp 105.000(=Rp 31.500.000)
Rugi Penjualan Saham ……………………………………………… =Rp 2.100.000
Jurnal :
Kas Rp 29.400.000
Rugi Penjualan Saham Rp 2.100.000
Surat-surat berharga Rp 31.500.000
3. Investasi Jangka Pendek Dalam Oligasi
Obligasi
adalah surat bukti yang menyatakan pemegangnya memberikan pinjaman
sejumlah uang pada badan yang mengeluarkan obligasi tersebut. Orang yang
menanamkan modalnya akan mendapat manfaat berupa bunga yang tetap.
Besarnya bunga yang diterima tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya laba
yang diperoleh.
Pembelian
obligasi dicatat disebelah debet akun surat-surat berharga menurut
harga perolehannya, dan mengkredit akun kas menurut harga jualnya.
Sedangkan selisih yang terjadi antara harga beli dengan harga
perolehannya dicatat sebelah debet akun beban bunga obligasi.
Bunga
obligasi adalah bunga yang yang diperhitungkan kepada pembeli dihitung
sejak tanggal jatuh tempo yang terakhir bunga obligasi sampai dengan
tanggal pembelian obligasi. Bunga tersebut disebut bunga berjalan dan
merupakan unsur harga beli atau harga jual obligasi dan bukan unsur
harga perolehan.
Dalam perhitungan jumlah obligasi berlaku ketentuan sebagai berikut :
ü Unsur bulan dihitung rata-rata 30 hari.
ü Sati tahun ditetapkan 30 hari
ü Hari
bunga dihitung mulai tanggal jatuh tempo bunga yang terakhir ke tanggal
jual/beli obligasi atau (M/ - S/D) atau boleh juga dihitung mulai
dengan tanggal jatuh tempo bunga yang terakhir sampai dengan tanggal
jual/beli obligasi (M/D – S/)
ü Bunga dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
· Rumus Bunga Dalam Hari :
M x H x P
360 x 100
· Rumus Bunga Bulanan :
M x H x P
1 x 100
· Rumus Bunga Tahunan:
M x T x P
Contoh :
Tanggal
Pembelian obligasi 15 maret 2008. Tanggal kupon 1/5 - 1/11. Lamanya
bunga berjalan dihitung dari tanggal kupon yang terdekat dengan tanggal
jual/beli obligasi yakni tanggal 1 Nov ke tanggal 15 mei.
Jawab:
1/11 ke 14/5
11 – 5 = 6 (bulan 11 kurang bulan 5)
6 bulan @ 30 hari = 180 hari
Dikurangi 14 hari
Sisa 164 hari
Contoh :
Tgl
2 Apr’05 Perush membeli obligasi milik PT. X nominal Rp 10.000,- per
lembar sebanyak 1000 lbr dengan harga Rp 9.600,- Bunga obligasi 9%
(dibayar setiap tgl 1 Apr & 1 Okt)
Contoh investasi sementara pada obligasi (jika pembelian bertepatan dengan tanggal bunga obligasi)
Jurnal 2 Apr 05 :
(D) SB-Obligasi PT. X Rp 9.600.000
(K) Kas Rp 9.600.000
Jurnal 1 Okt 05 (jika obligasi tetap dipegang maka ada penerimaan bunga)
(D) Kas Rp 450.000
(K) Pendapatan Bunga Rp 450.000
(= 9% x Rp 10.000 x 1000 lb x 6/12)
Tgl 3 Okt 05 perush menjual obligasi PT. X dengan kurs 102%
Perhitungan :
HJ = 102% x Rp 10.000 x 1000 lb = Rp 10.200.000
H.Po = = Rp 9.600.000
Laba Penjualan = Rp 600.000
Jurnal :
(D) Kas Rp 10.200.000
(K) SB-Obligasi PT.X Rp 9.600.000
(K) Laba Penjualan Rp 600.000
ü Jika transaksi terjadi antara tgl pembayaran bunga, maka ada bunga berjalan.
ü Bunga berjalan dihitung dari tanggal pembayaran bunga sebelum transaksi.
ü Bunga berjalan diperhitungkan dalam jumlah yang dibayar.
ü Pencatatan bunga berjalan :
1. Pendekatan Neraca à Piut.Bunga
2. Pendekatan L/R à Pendptn.Bunga
Bunga Berjalan
Yang
dimaksud dengan bunga berjalan adalah bunga yang diperhitungkan sejak
tanggal kupon yang terakhir sampai tanggal jual/beli obligasi. Bunga
berjalan adalah menjadi hak penjual dan menjadi utang bagi pembeli yang
akan tunai pada tanggal jatuh tempo, sebaliknya bunga berjalan menjadi
kewajiban pembeli sehingga merupakan piutang bagi penjual yang akan
tunai pada tanggal jatuh tempo bunga atau tanggal kupon. Oleh sebab itu
maka bunga berjalan pada pembelian obligasi menjadi tanggungan pihak
pembeli dam menambah harga pembelian obligasi. Sebaliknya pada penjualan
bunga penjualan menjadi hak penjual dan akan menambah harga jual
obligasi.
Pencatatan Bunga Berjalan
Pencatatan dengan bunga berjalan dapat dilakukan dengan dua pendekatan :
ü Pendekatan Laba/Rugi
Dengan
pendekatan laba rugi, bunga berjalan pada waktu pembelian obligasi akan
dicatat5 dalam akun pendapatan bunga sebelah debet sebesar bunga yang
berjalan pada saat pembelian terjadi dan sebagai perkiraan lawan adalah
kas.
Selanjutnya
pada saat penerimaan bunga obligasi maka jumlah bunga dibayar, akan
dicatat dalam akun pendapatan bunga sebelah kredit sebesar bunga yang
diterima dan sebagai perkiraan lawan adalah kas.
ü Pendekatan Neraca atau Pendekatan Harta
Dengan
pendekatan neraca, bunga berjalan pada waktu pembelian obligasi akan
dicatat dalam akun piutang bunga disebelah debet sebesar bunga yang
berjalan pada saat pembelian terjasi dan sebagai perkiraan lawan adalah
kas.
Selanjutnya
pada saat penerimaan bunga obligasi yang pertama kali maka jumlah bunga
diterima, sebahagian akan dicatat dalam akun piutang bunga sebelah
kredit sebesar bunga yang berjalan yang tercatat dalam akun piutang
bunga pada waktu pembelian, dan sisanya diakui sebagai pendapatan bunga
yangt sesungguhnya dan akan dicatat pada akun pendapatan bunga sebelah
kredit diterima dan sebagai perkiraan lawan adalah kas.
Pelunasan Pinjaman Obligasi
Pada tanggal jatuh tempo utang obligasi akan dilunasi dengan jalan menjualnya kembali pada perusahaan yang mengeluarkannya.
Obligasi
dilansir sebesar harga nominalnya dan oleh sebab itu maka akun kas
didebet sebesar jumlah uang yang diterima (harga nominal dikurangi beban
dan ditambah bunga berjalan sampai saat penjualan) selanjutnya akun
surat-surat berharga akan dikredit sebesar harga perolehannya dan jika
terdapat selisih antara harga perolehan dengan harga jual maka jumlah
itu akan dicatat dalam akun rugi atau laba penjalan surat berharga.
Perlu
diingat pada tanggal jatuh tempo ini yang menjadi kewajiban pemegang
obligasi adalah melunasi utang obligasi sebesar nominalnya dan membayar
bunga yang masih tersisa terhitung dari tanggal kupon terakhir sampai
tanggal pelunasan obligasi.
sumber : http://evilditong.blogspot.co.id/2011/11/investasi-jangka-pendek.html
0 komentar:
Posting Komentar