Kamis, 26 November 2015

Mengenal Kas & Setara Kas



AKUNTANSI KEUANGAN
Materi Kas dan Setara Kas
I.         Kas
A.      Pengertian Kas
Kas adalah harta yang paling liquid yang dimiliki oleh perusahaan sebagai alat/media pertukaran untuk tujuan usaha dan dasar bagi pengukuran dalam akuntansi atau di dalam dunia perekonomian lainnya.

B.        Ciri-Ciri Kas :
1.      Liquid = Mudah dicairkan
2.      Alat Pembayarsn = Digunakan ketika bertransaksi
3.      Pengukuran = Perbandingan dengan aktiva lain yang dinilai dengan uang.

C.       Komponen Golongan Kas
1.      Uang Kartal
Uang kertas atau logam yang dikeluarkan oleh pemerintah
2.      Uang Giral
·         Cek yang belum disetorkan.
·         Simpanan dibank dalam bentuk giro atau bilyet. Giro atau bilyet adalah surat tanda bukti pembayaran dengan cara memindahkan catatan kepada bank dari rekening satu ke rekekening yang lain.
·         Money order atau surat perintah membayar yang dapat dialihkan dalam bentuk uang.
·         Caashier’s check yaitu check yang dibuat oleh suatu bank sehingga merupakan surat perintah dari bank ke bank itu juga. Bentuk ini telah mulai dikembangkan dikarenakan check ini lebih terjamin pembayarannya.
·         Traveler’s check yaitu check yang dikeluarkan untuk kepentingan turis/wisatawan (traveler) guna membayar hotel dan lain-lain.

D.      Karakteristik Kas
1.      Mudah dicairkan.
2.      Dapat langsung digunakan sebagai alat pembayaran.
3.      Bentuknya kecil dan ringan.
4.      Dapat ditukarkan dengan barang dan jasa.
5.      Mudah diselewengkan/dimanipulasi.

E.       Fungsi Kas dalam Perusahaan
Fungsi kas dalam suatu perusahaan menurut Jhon Maynard Keynes adalah sebagai berikut :
1.      Kebutuhan Kas untuk berjaga-jaga
Kas ini berfungsi sebagai alat untuk mengantisipasi aliran kas masuk dan keluar yang tidak kontinyu dan sulit diperkirakan. Tidak kontinyu disini seperti untuk pembayaran deviden, pajak, angsuran utang, dll.
2.      Kebutuhan kas untuk transaksi.
Kas diperlukan dalam pelaksanaan operasi usaha perusahaan dalam bentuk modal kerja maupun pembelian aktiva tetap, memiliki sifat kontinyu seperti untuk pembelian bahan baku, membayar pembelian supplies(perlengkapan kantor yang habis pakai), dll.
3.      Kebutuhan kas untuk berspekulasi.
Kas ini berfungsi sebagai alat untuk mencari keuntungan dari adanya peluang karena terjadi perubahan dalam harga seperti penurunan harga yang mendadak dari bahan mentah atau penurunan harga surat berharga, dll.

F.        Pengelolaan Kas Mengurangi Penyelewengan
1.      Pemisahan Tugas (membagi tugas antara orang yang melakukan pencatatan dan pemegang uang).
2.      Uang harus disimpan dibank/diinvestasikan supaya uang tidak ada yang menganggur.
3.      Gunakan kas secukupnya saja.
4.      Lakukan penerapan sistem pengendalian intern (dalam sistem pencatatan berganda /double record), yaitu :
1)      Dana Kas Kecil (Petty Cash Fund)
2)      Rekonsiliasi Bank
5.      Lakukan pemeriksaan secara mendadak


G.      Kelompok Kas
Kas dikelompokan menjadi dua, yaitu :
1.      Kas Perusahaan (Cash on Hand)
Kas untuk kegiatan operasional yang jumlahnya kecil.
2.      Kas  Bank (Cash In Bank)
Kas untuk kegiatan operasional yang jumlahnya besar.

H.    Penjelasan Penerapan Sistem Pengendalian Intern (dalam sistem pencatatan berganda /double record)
1)      Dana Kas Kecil (Petty Cash Fund)
a.       Pengertian Dana Kas Kecil
Kas kecil (Petty Cash) adalah uang tunai yang disediakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relative kecil dan tidak ekonomis bila dibayar dengan check.
b.       Karakteristik Kas Kecil
1.      Jumlahnya relatif kecil.
2.      Untuk membiayai kebutuhan sehari-hari perusahaan.
3.      Untuk pengeluaran yang jumlahnya kecil.
c.       Metode Penetapan/Pencatatan Dana Kas Kecil
1.      Sistem Dana Tetap (Imprest Fund System)
Sistem dana tetap adalah sistem penetapan kas kecil dimana jumlah kas kecil tidak dipengaruhi oleh transaksi perusahaan sehingga jumlahnya tetap.
2.      Sistem Dana Tidak Tetap (Fluctuative Fund System)
Sistem dana tidak tetap adalah sistem penetapan kas kecil yang jumlahnya berubah dipengaruhi oleh adanya transaksi perusahaan.
d.      Pencatatan Jurnal Akuntansi
Sistem Dana Tetap
Sistem Dana Tidak Tetap
1. Pengisian Kas Kecil :
1. Pengisian Kas Kecil :
     Kas Kecil
Rp.xxx 

     Kas Kecil
Rp.xxx 

                     Kas
Rp.xxx 
                     Kas
Rp.xxx 
2. Transaksi :
2. Transaksi :
     Tidak dijurnal

     Beban Listrik, Air, dan Telepon
Rp.xxx 



                      Kas Kecil
Rp.xxx 


     Beban Pemeliharaan Kantor
Rp.xxx 



                      Kas Kecil
Rp.xxx 


     ……………………………….



     Beban Lain-Lain
Rp.xxx 



                      Kas Kecil
Rp.xxx 
3. Pengisian Kembali Kas Kecil :
3. Pengisian Kembali Kas Kecil :
     Beban Listrik, Air, dan Telepon
Rp.xxx 

     Kas Kecil
Rp.xxx 

     Beban Pemeliharaan Kantor
Rp.xxx 

                     Kas
Rp.xxx 
     ……………………………….



     Beban Lain-Lain
Rp.xxx 



                     Kas

Rp.xxx 




2)      Rekonsiliasi Bank
a.       Pengertian Rekonsiliasi Bank
Rekonsiliasi bank adalah suatu prosedur pengendalian terhadap kas di bank, dengan membandingkan catatan akuntansi menurut perusahaan.
b.      Maksud dan Tujuan Rekonsiliasi Bank
Maksud rekonsiliasi bank dibuat untuk menyesuaikan catatan diperusahaan dengan yang ada di bank.
Tujuannya :
1.      Mengetahui saldo kas yang benar.
2.      Mengetahui penyebab perbedaan saldo kas.
c.       Jenis-Jenis Rekonsiliasi Bank
1.      Rekonsiliasi 1 kolom  = Hanya untuk mengetahui penyebab perbedaannya yang melibatkan 1 periode akuntansi (biasanya perbulan).
2.      Rekonsiliasi 2 kolom = Mengetahui saldo kas yang benar yang melibatkan 1 periode akuntansi.
3.      Rekonsiliasi 4 kolom = Hanya untuk mengetahui penyebab perbedaannya yang melibatkan 2 periode akuntansi.
4.      Rekonsiliasi 8 kolom = Mengetahui saldo kas yang benar yang melibatkan 2 periode akuntansi.
d.      Prosedur Pengerjaan Rekonsiliasi Bank
1.                   Tentukan siapa yang belum mencatat.
2.      Transaksi tersebut termasuk golongan penerimaan atau pengeluaran.
3.      Apakah dampaknya bagi transaksi tersebut apakah terlalu besar ataukah terlalu kecil?
4.      Bagaimana prosedur penyelesaiannya, apakah ditambah ataukah dikurangi ?
e.       Contoh soal
Diketahui : Saldo kas menurut bank Rp. 1.515.000,-
Saldo kas menurut catatan perusahaan Rp. 331.000,-
Biaya telepon & listrik dibayar oleh bank Rp. 105.000,-
Cek yang masih beredar  Rp. 150.000,-
Pelanggan menyetor ke bank Rp. 675.000,-
Mengeluarkan biaya bank Rp. 2.500,-
Bunga Bank Rp. 1.500,-
Bank salah membukukan setoran pihak lain sebagai setoran nasabah
Rp. 600.000,-
Perusahaan salah mencatatpengeluaran check sebesar Rp. 150.000,-
menjadi Rp. 15.000,-
Ditanyakan : Rekonsiliasi bank 1 kolom dan 2 kolom?
Jawaban :
a.       Rekonsiliasi 1 kolom
Keterangan
Jumlah
Saldo Menurut Bank
Rp  1.515.000
Biaya tlp & listrik
Rp      105.000
Cek beredar
Rp    (150.000)
Inkaso
Rp    (675.000)
Biaya administrasi
Rp          2.500
Jasa giro
Rp        (1.500)
Kesalahan Bank
Rp    (600.000)
Kesalahan Perusahaan
Rp      135.000
Saldo Menurut  Perusahaan
Rp      331.000


b.      Rekonsiliasi 2 kolom
Saldo Menurut Bank

Rp 1.515.000
Saldo Menurut Perusahaan
Rp         331.000
Penambahan :


Penambahan :

Inkaso
 Rp      675.000


Jasa giro
Rp          1.500



Total Penambahan
Rp           676.500

Rp       1.007.500




Pengurangan :

Pengurangan :
Cek beredar
Rp      150.000

Biaya telp & listrik
Rp      105.000
Kesalahan Bank
Rp      600.000

Biaya administrasi
Rp          2.500



Kesalahan Perusahaan
Rp      135.000
Total Pengurangan
Rp   (750.000)
Total Pengurangan
Rp        (242.500)



Saldo Kas Sebenarnya
 Rp    765.000
Saldo Kas Sebenarnya
Rp         765.000

II.      Setara Kas
A.      Pengertian Setara Kas
Pengertian setara kas menurut PSAK
Setara kas adalah investasi jangka panjang yang sangat liquid yang mempunyai ciri-ciri:
1.         Sangat dekat dengan jatuh temponya sehingga kecil resikonya terhadap perubahan tingkat bunga.
2.         Dapat dikonversi menjadi sejumlah uang kas dengan sesegera mungkin.

B.       Contoh Setara Kas
Contoh setara kas adalah segala bentuk investasi dengan jatuh tempo selama tiga bulan atau kurang seperti investasi sementara. Beberapa perusahaan menggabungkan kas dengan investasi sementara pada neraca. Dalam hal pencatatan di neraca, investasi sementara ini diberi tanda kurung (mengurangi).



0 komentar:

Posting Komentar